Kamis, 30 Mei 2019

Lokomotif CC206

Lokomotif CC 206 adalah lokomotif diesel elektrik terbaru milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Electric Transportation, Amerika Serikat. Lokomotif ini memiliki 2 bogie dengan konfigurasi C-C (Co'Co'), yaitu 3 buah roda penggerak di setiap bogie-nya. Perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya dengan jenis yang sama adalah lokomotif ini memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti halnya lokomotif di Eropa pada umumnya. Lokomotif CC 206 diperuntukkan untuk angkutan barang dan penumpang di Pulau Jawa, sedangkan di Sumatra Selatan lokomotif ini diperuntukkan khusus untuk angkutan barang. Lokomotif CC 206 lebih canggih dibandingkan lokomotif GE sebelumnya, dengan tenaga lebih besar dan tingkat emisi gas buang lebih rendah. Mengingat berat lokomotif ini 90 ton dengan beban gandar sebesar 15 ton, maka jalur rel di Jawa juga disesuaikan untuk mengakomodir lokomotif ini.



CC 206 13 69 dan CC 206 13 55

Lokomotif CC205

Lokomotif CC 205 adalah lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan Electro-Motive Diesel, Inc., Kanada. CC 205 adalah lokomotif terberat di Indonesia, yakni seberat 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas lokomotif CC 202 yang sudah berumur dan dalam hal ini 2 lokomotif CC 202 bisa diganti dengan 1 lokomotif CC 205. Lokomotif ini tiba di Indonesia, tepatnya di Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya dikhususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batu bara (Babaranjang) di Divisi Regional III Palembang dan Divisi Regional IV Tanjungkarang. Lokomotif CC 205 merupakan salah satu lokomotif berteknologi modern di Indonesia. Ada total 55 unit lokomotif CC 205 yang beroperasi di Sumatra bagian selatan, dengan rincian 6 unit kedatangan tahun 2011, 44 unit kedatangan tahun 2013, dan 5 unit bonus kedatangan tahun 2014.
Lokomotif ini memiliki nomor seri GT38ACe, yang berarti lokomotif ini bisa digunakan untuk keperluan penumpang atau barang dan memiliki mesin V8 turbo, motor AC dan berkonfigurasi Co'Co'. Berikut ini makna GT38ACe:
  • G = desain standar roadswitcher EMD untuk pasar ekspor di luar Amerika
  • T = mesin dilengkapi turbocharger
  • 38 = mesin EMD seri 710G yang memiliki 8 silinder
  • AC = motor traksi AC
  • e = dilengkapi sistem injeksi bahan bakar elektronis sehingga mesin bertenaga besar, efisien, dan emisi gas buang telah memenuhi persyaratan Enviromental Protection Agency (EPA) Tier-2.
CC 205 13 17

Lokomotif CC204

Lokomotif CC204

Lokomotif CC 204 adalah lokomotif diesel elektrik milik PT Kereta Api Indonesia. Lokomotif ini dirakit khusus untuk PT KAI oleh PT Industri Kereta Api (Persero), Madiun dengan lisensi dari General Electric Transportation. Lokomotif kelas ini terbagi menjadi dua seri, yaitu CC 204 seri pertama yang merupakan model GE C18MMi dengan short hood spartan (seperti CC 201), dan CC 204 seri kedua yang merupakan model GE C20EMP dengan hidung aerodinamis (seperti CC 203).
Kedua seri sama-sama bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif ini mempunyai komponen komputer BrightStar Sirius™ yang dikembangkan oleh General Electric sehingga lokomotif jenis ini mampu memitigasi kerusakan sekitar 45 menit sebelum kerusakan itu terjadi.
Kini mayoritas lokomotif ini terletak di Depot Lokomotif Kertapati, Palembang. Lokomotif CC 204 08 dan seterusnya dibeli oleh PT Kereta Api Indonesia senilai Rp 20 miliar. Lokomotif ini memiliki daya tarik hingga 12 gerbong kereta penumpang, 35 gerbong datar (GD/PPCW), 40 gerbong batubara ringan (GB/KKBW 30 ton), 20 gerbong Babaranjang (GB/KKBW 50 ton), 25 gerbong ketel minyak (GK/KKW) dan 36 gerbong tertutup (GT/GGW). Kecepatan maksimal lokomotif ini adalah 120 km/jam (tanpa rangkaian), namun diizinkan hingga 90 km/jam (kereta penumpang), dan 50 km/jam (kereta barang).
Kereta api batu bara Kertapati merupakan kereta api yang mengantarkan batu bara dari tambang PT Bukit Asam di Tanjungenim Baru ke Dermaga Kertapati (Palembang). Jika dibandingkan dengan babaranjang yang juga mengawali perjalanan dari Tanjungenim Baru, KA ini rangkaiannya lebih pendek dan jenis gerbongnya lebih bervariasi dengan lokomotif penariknya menggunakan CC204 yang sudah ditetapkan sebagai penarik tetapnya. Dahulu sebelum CC204 batch 2 semuanya didatangkan ke Divisi Regional III Palembang, KA KPT biasanya cukup menggunakan lokomotif seri CC201 atau diperbantukan seri CC202 yang telah selesai berdinas babaranjang. Kedepannya, lokomotif CC206 batch 2 juga akan menarik kereta ini.

 

Lokomotif CC 204 seri pertama adalah lokomotif diesel elektrik model C18MMi dengan transmisi daya elektrik AC-DC. Lokomotif merupakan hasil rehabilitasi dan modernisasi dari lokomotif CC 201 yang dilakukan pada tahun 2003 dan 2005, yang dilakukan di Balai Yasa Yogyakarta.
Ukuran utama, bagian rangka dasar, bogie, dan body sama dengan lokomotif CC 201 generasi I.
Berikut ini adalah daftar lokomotif CC 201 yang dimodifikasi menjadi lokomotif CC 204

CC 201 26, CC 201 16, dan CC 201 37, sebelum direhab menjadi CC 204 batch I dan CC 201 26R. 

Lokomotif CC203

Lokomotif CC 203 adalah lokomotif diesel elektrik milik PT Kereta Api Indonesia yang diproduksi oleh General Electric Transportation dan PT GE Lokomotif Indonesia dengan nomor model U20C. Menurut Ir. Hartono, A.S., M.M., dosen STTD Bekasi, dalam komentarnya di Majalah KA edisi Mei 2014, lokomotif ini adalah "lokomotif hasil pengembangan desain dari lokomotif CC 201" dari segi data teknis, namun pada bentuk kabin masinis ujung pendeknya yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.[1]
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros/gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 hp.

Lokomotif CC 203 37 (CC 203 01 07) di Stasiun Rewulu, 2018

Sejarah operasional CC 203:

Untuk menyambut peluncuran KA kelas Argo yang masih baru pada tahun 1995, Perumka (nama PT KAI saat itu) mendatangkan lokomotif ini, sebagai penerus dari CC 201 dan dikhususkan sebagai penarik kereta ekspres, langsung dari Amerika Serikat sebanyak 12 unit. Pada awal operasi tahun 1995, lokomotif CC 203 menjadi andalan untuk menarik KA penumpang kelas eksekutif full di Jawa.
Launching (peluncuran) perdana lokomotif CC 203 saat itu bersamaan dengan peresmian kereta api Argo Bromo dan Argo Gede di Stasiun Gambir, Jakarta. Jarang sekali CC 203 berdinas menarik KA ekonomi apalagi KA barang. Karena itu, alokasi persebaran lokomotif CC 203 hanya di depot lokomotif yang melayani KA-KA komersial/eksekutif argo/satwa. Depot lokomotif yang mendapat alokasi CC 203 yaitu Jatinegara, Bandung, Cirebon, Semarang Poncol, Yogyakarta, Sidotopo. Depot lokomotif Jember, Madiun dan Purwokerto mendapat alokasi dari ex depot lokomotif Sidotopo, Bandung dan Semarang Poncol meskipun jumlah lokomotif CC 203 yang ada di Jawa berjumlah 37 unit. Lokomotif ini juga merupakan lokomotif pertama buatan Indonesia (PT INKA bekerja sama dengan General Electric), karena lokomotif CC 203 13-41 diproduksi di pabrik PT INKA di Madiun.
Berbeda di Jawa, alokasi lokomotif CC 203 juga bisa dijumpai di wilayah operasional Divisi Regional 3 Sumatra Selatan, tepatnya di Subdivre 3.2 Tanjungkarang. Sebanyak 4 unit CC 203 yang beroperasi namun khusus untuk melayani dinasan KA pulp & kayu karena memang sarananya milik PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT TEL). Namun saat ini CC 203 di Divre 3 kondisinya telah memprihatinkan dan terancam tidak bisa berdinas lagi (karena pada awal pengoperasiannya loko ini selalu diforsir), bahkan KA pulp PT TEL sekarang lebih sering ditarik lokomotif CC 204 atau CC 202 yang lebih handal untuk angkutan barang.
Hadirnya lokomotif CC 204 ternyata menggeser keberadaan CC 203 selama ini, sebagai penarik kereta ekspres. Namun, sejak dimutasinya semua lokomotif CC 204, peran CC 203 pun tergusur dengan lokomotif CC 206 yang memiliki dua kabin masinis. Maka, saat ini CC 203 hanya menarik kereta-kereta bisnis, campuran, dan ekonomi jarak jauh dan jarang menarik kereta eksekutif karena perannya telah tergantikan oleh CC 206.

CC 203 40 (CC 203 02 03) menarik kereta api Pasundan.

Mesin dan desain:

CC 203 menggunakan mesin yang sama dengan CC 201, yaitu GE 7FDL-8. Desain kabin yang aerodinamis dibuat di Goninan Locomotive Work (kini UGL Rail) di Australia dengan desain dari General Electric. Sekarang kabin juga dibuat di PT INKA untuk keperluan perbaikan dan restorasi.
Pada awalnya, lokomotif CC 203 yang diproduksi di PT INKA (CC 203 12-41) ini menggunakan AC di kabinnya namun akhirnya dihilangkan, karena membuat awak kabin kedinginan dan membuat rembesan air saat hujan.[2] Sejumlah foto-foto lawas CC 203 semasa menggunakan livery Departemen Perhubungan banyak yang memperlihatkan lokomotif yang masih dipasangi kotak AC tersebut.
Namun mulai tahun 2017, lokomotif CC 203 (dan juga lokomotif lain yang menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Yogyakarta) mulai dipasangi AC kembali, dengan CC 203 37 (CC 203 01 07) yang pertama kali dipasang AC. Menyusul setelah itu lokomotif CC 203 24 (CC 203 98 12), CC 203 20 (CC 203 98 08), dan CC 203 05 (CC 203 95 05), dan nantinya lokomotif lainnya.

 
CC 203 95 07 yang berdinas menarik KA Mutiara Timur masuk Stasiun Garahan.

 

Logo dan livery:

Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, dulu terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depan/shorthood-nya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Namun sekarang semua unit lokomotif ini menggunakan logo PT KAI terbaru sekaligus skema livery baru, tanpa menggunakan lagi logo tersebut. Untuk CC 203 31 - CC 203 34 menggunakan striping khas PT TEL sebagai pemilik lokomotif tersebut, yaitu hijau.  

CC 203 23 (CC 203 98 11) berdinas menarik kereta api Gajayana. 

 

Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari empat generasi, yaitu:
  • CC 203 generasi I (produksi 1995, nomor 01-12, buatan GE Transportation, Amerika Serikat)
  • CC 203 generasi II (produksi 1997-1998, nomor 13-30)
  • CC 203 generasi III (produksi 1999-2000, nomor 31-37)
  • CC 203 generasi IV (produksi 2000, nomor 38-41)
Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 unit di Jawa dan 4 unit di Lampung. Alokasinya saat ini adalah sebagai berikut.

 Depo Induk===============================Lokomotif========================

Jatinegara (JNG) CC 203 15 (CC 203 98 03), CC 203 16 (CC 203 98 04), CC 203 17 (CC 203 98 05), CC 203 18 (CC 203 98 06), CC 203 19 (CC 203 98 07), CC 203 20 (CC 203 98 08), CC 203 21 (CC 203 98 09), CC 203 22 (CC 203 98 10), CC 203 23 (CC 203 98 11)
Bandung (BD) CC 203 02 (CC 203 95 02), CC 203 03 (CC 203 95 03), CC 203 04 (CC 203 95 04), CC 203 05 (CC 203 95 05), CC 203 06 (CC 203 95 06)
Purwokerto (PWT) CC 203 07 (CC 203 95 07), CC 203 08 (CC 203 95 08), CC 203 09 (CC 203 95 09), CC 203 12 (CC 203 95 12), CC 203 13 (CC 203 98 01)
Madiun (MN) CC 203 11 (CC 203 95 11), CC 203 30 (CC 203 98 18), CC 203 35 (CC 203 01 05), CC 203 41 (CC 203 02 04)
Semarang Poncol (SMC) CC 203 28 (CC 203 98 16), CC 203 29 (CC 203 98 17)
Yogyakarta (YK) CC 203 01 (CC 203 95 01), CC 203 37 (CC 203 01 07)
Sidotopo (SDT) CC 203 10 (CC 203 95 10), CC 203 25 (CC 203 98 13), CC 203 26 (CC 203 98 14), CC 203 27 (CC 203 98 15), CC 203 36 (CC 203 01 06), CC 203 38 (CC 203 02 01), CC 203 39 (CC 203 02 02), CC 203 40 (CC 203 02 03).
Jember (JR) CC 203 14 (CC 203 98 02), CC 203 24 (CC 203 98 12)
Tanjung Karang (TNK), Lampung CC 203 31 (CC 203 01 01), CC 203 32 (CC 203 01 02), CC 203 33R (CC 203 01 03), CC 203 34 (CC 203 01 04)











































Lokomotif CC 202

CC 202
CC 202
Lokomotif CC 202 adalah lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia di Sumatra Selatan, buatan Electro-Motive Diesel, Inc., Kanada bernomor model EMD G26MC-2U. Lokomotif CC202 adalah salah satu lokomotif terberat di Indonesia yaitu 108 ton dan merupakan "saudara" lokomotif EMD SD38-2 di Amerika yang juga memiliki 6 gandar dengan bogie tipe HT-C (High-Traction C) dan mesin 2.000 hp (1.500 kW) Roots blower / Supercharger EMD 16-645E (berbeda dari EMD SD40-2 yang menggunakan mesin 3.000 hp (2.240 kW) turbocharged EMD 16-645E) dan "kakak" dari lokomotif CC 205. Berikut ini makna G26MC-2U:
  • G = desain standar roadswitcher EMD untuk pasar ekspor di luar Amerika;
  • 26 = mesin EMD seri 645E yang memiliki 16 silinder
  • M = lightweight frame untuk lokomotif narrow gauge
  • C = memiliki 6 gandar yang disusun Co-Co
  • -2 = sistem elektronik Dash-2
  • U = Universal - memiliki dimensi motor traksi yang bisa digunakan untuk lebar sepur sempit.

Lokomotif CC 202 digunakan untuk menarik kereta api barang terutama batu bara atau pulp. Tetapi tidak jarang lokomotif ini juga digunakan untuk menarik kereta api penumpang. Armada lokomotif ini hanya terdapat di Sumatra Selatan. Lokomotif ini berjumlah 48 buah dan berada di Dipo Lokomotif Tanjung Karang. Pada bulan April 2008, dipo ini kedatangan 9 buah lokomotif CC 202, dan total saat ini menjadi 48 buah.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 2.000 hp dengan susunan gandar lokomotif ini adalah Co'Co'. Artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak.

CC 202 11
Mesin CC 202 adalah EMD 16-645E dengan 16 silinder yang dilengkapi supercharger atau disebut juga Roots blower. Jenis lokomotif ini adalah satu-satunya yang memiliki mesin V16 di Indonesia. Mesin EMD seri 645 adalah mesin terhandal yang pernah dibuat oleh EMD. Dari tahun 1964 hingga 2011, mesin EMD 645 tetap dibuat walau sekarang hanya terbatas permintaan konsumen. Mesin 16-645E pun menjadi mesin terlaris EMD semenjak diluncurkannya lokomotif EMD SD40 (dengan mesin turbocharged EMD 16-645E3) pada Juli 1964 (pada lokomotif EMDX 434 yang kemudian menjadi Illinois Central Gulf 6071/Illinois Central 6071) yang sangat handal, bandel, dan awet. Hal ini terbukti dengan masih kuatnya CC202 menarik 47 gerbong Babaranjang dengan kecepatan maksimal 80 km/jam.

Sejak 1986 hingga sekarang, terdapat 47 unit lokomotif CC 202 yang masih beroperasi. Satu unit lokomotif, CC 202 16 (CC 202 90 01), kini sudah afkir pasca peristiwa luar biasa hebat (PLH) dengan lokomotif CC 201 89 11 (CC 201 83R) di Sumatra Selatan.
Berikut ini daftar alokasi lokomotif CC 202

Dipo Induk Lokomotif  ====Tanjung Karang (TNK)===Lokomotif:
CC 202 01 (no. baru: CC 202 86 01) - CC 202 15 (no. baru: CC 202 86 15)
CC 202 17 (no. baru: CC 202 90 02) - CC 202 30 (no. baru: CC 202 90 15)
CC 202 31 (no. baru: CC 202 95 01) - CC 202 33 (no. baru: CC 202 95 03)
CC 202 34 (no. baru: CC 202 01 01) - CC 202 37 (no. baru: CC 202 01 04)
CC 202 38 (no. baru: CC 202 02 01) - CC 202 39 (no. baru: CC 202 02 02)
CC 202 40 (no. baru: CC 202 08 01) - CC 202 48 (no. baru: CC 202 08 09)


  • Dimensi lokomotif
    1. Lebar sepur : 1.067 mm
    2. Panjang body: 17.678 mm
    3. Jarak antara alat perangkai: 18.942 mm
    4. Lebar body: 2642 mm
    5. Tinggi maksimum: 3.683 mm
    6. Jarak gandar: 3.632 mm
    7. Jarak antar pivot: 11.404 mm
    8. Diameter roda penggerak: 1.016 mm
    9. Diameter roda idle: -
    10. Tinggi alat perangkai: 759 mm

  • Berat
    1. Berat kosong: 113,7 ton
    2. Berat siap: 118 ton
    3. Berat adhesi: 118 ton
  • Motor diesel
    1. Tipe: EMD 16-645 E, V16
    2. Jenis: 2 langkah, Roots Blower
    3. Daya mesin: 2.250 hp
    4. Daya ke generator / Converter: 2.000 HP
  • Motor traksi / converter
    1. Jumlah motor traksi: 6 unit
    2. Tipe motor traksi: D-29, DC-DC
    3. Gear ratio: 63:14
    4. Tipe generator: AR 6 QAD - D14, AC-DC
  • Performa
    1. Kecepatan maksimum: 80 km/jam
    2. Gaya tarik maksimum (adhesi): 24.710 kgf/57.000,31 lbf/247,1 kN
    3. Kecepatan minimum kontinu: 14 km/jam
    4. Jari-jari lengkung terkecil: 80 m
  • Kapasitas
    1. Bahan bakar: 3.800 liter
    2. Minyak pelumas: 920 liter
    3. Air pendingin: 832 liter
    4. Pasir: 340 liter

Lokomotif sejenis : CC205

CC205



Lokomotif CC 201

CC 201:
Lokomotif CC 201 49 menarik KA Angkutan BBM (Ketel)
Lokomotif CC 201 135R mutasi ke Pulau Jawa setelah kepunyaan Divre 3 Sumut
Adalah lokomotif seri kedua setelah lokomotif CC 200. Lokomotif keluarga U18C ini memiliki berat 84 ton dengan daya mesin sebesar 1950 HP. Lokomotif ini bergandar Co'-Co' yang artinya lokomotif ini memiliki 2 bogie yang masing-masingnya memiliki 3 gandar penggerak dengan motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat beroperasi di lintas pegunungan maupun lintas datar.


Lokomotif CC201 terdiri dari beberapa generasi, yaitu :

  • CC 201 Generasi I meliputi CC 201 no. urut 01-28 didatangkan pada tahun 1977
  • CC 201 Generasi II meliputi CC 201 no. urut 29-38 didatangkan pada tahun 1978
  • CC 201 Generasi III meliputi CC 201 no. urut 39-72 didatangkan pada tahun 1983
  • CC 201 Generasi IV meliputi CC 201 no. urut 91-110 didatangkan pada tahun 1992
  • CC 201 Hasil Modifikasi dari BB 203 meliputi CC 201 no. urut 73-90 dan 111-144.
Kapasitas

Bahan bakar: 3028 liter
Minyak pelumas: 984 liter
Air pendingin: 684 liter
Lain-lain

Sistem rem: Udara tekan, dinamik, parkir
Tipe kompresor: Gardner Denver WBO


Beberapa lokomotif CC 201 yang sedang tidak beroperasi/sudah diupgrade menjadi lokomotif CC 204 :
  • Lokomotif CC 201 33 dan CC 201 35 yang mengalami PLH di daerah Gunung Payung, dekat Jembatan Kali Serayu pada tanggal 21 Januari 1981.
  • Lokomotif CC 201 121R yag mengalami PLH di petak Kertapati-Tanjungkarang, Lampung (Divre 3 Sumsel) pada Maret 2005.
  • Lokomotif CC 201 83R yang mengalami PLH dengan Lokomotif CC 202 16 yang membawa KA Babaranjang (Batu Bara Rangkaian Panjang) pada bulan Februari 2012.
  • Lokomotif yang diupgrade menjadi lokomotif CC 204 batch 1 : CC 201 03 (CC 204 01), CC 201 11 ( CC 204 02), CC 201 16 ( CC 204 03), CC 201 37 ( CC 204 04), CC 201 32 ( CC 204 05), CC 201 06 ( CC 204 06) dan CC 201 12 (CC 204 07)
Beberapa lokomotif yang dahulu pernah mendapat gelar Donal Bebek :
  • CC 201 06 kepemilikan Dipo Induk SDT (sekarang lokomotif ini diupgrade menjadi CC 204 06)
  • CC 201 19 kepemilikan Dipo Induk SDT (bentuknya kembali normal)
  • CC 201 47 kepemilikan Dipo Induk YK (bentuknya kembali normal)
  • CC 201 56 kepemilikan Dipo Induk PWT (bentuknya kembali normal)
  • CC 201 76R dulu milik Dipo Induk JNG, sekarang sudah mutasi ke MDN (kembali normal, lokomotif hasil modifikasi BB 203)
Mengapa disebut Lokomotif Donal Bebek? Karena dahulu lokomotif tersebut pernah mengalami PLH yang mengakibatkan muka lokomotif menjadi ringsek dan saat diperbaiki mukanya seperti donal bebek yang dilihat dari bentuk kaca kabin yang posisinya Landscape, bukan Potrait dan bentuk hidungnya yang agak pendek.

Berikut data teknis lokomotif CC 201 :

Dimensi

Panjang body: 14134 mm
Lebar sepur (track gauge): 1067 mm
Panjang body: 14134 mm
Jarak antara alat perangkai: 15214 mm
Lebar badan (body): 2642 mm
Tinggi maksimum: 3636 mm
Jarak gandar: 3304 mm
Jarak antar pivot: 7680 mm
Diameter roda penggerak: 914 mm
Diameter roda idle: -
Tinggi alat perangkai: 770 mm

Motor Diesel

Tipe: GE-7FDL8 ( GENERAL ELECTRIC-1957 FOR DIESEL LOCOMOTIVE 8 Cylinders )
Jenis: 4 langkah, turbocharger
Daya Mesin: 1950 HP
Daya ke generator/converter: 1825 HP
Motor Traksi/Converter
Jumlah motor traksi: 6
Tipe motor: GE 761, arus searah ( DC-DC )
Gear ratio: 90 : 21
Tipe generator: GT 581
Kinerja

Kecepatan maksimum: 120 km/jam
Gaya tarik maksimum (adhesi): 17640 kgf
Kecepatan minimum kontinu: 24 km/jam
Jari-jari lengkung terkecil: 56.7 m

Berat

Berat kosong: 78 ton
Berat siap: 84 ton
Berat adhesi: 84 ton


Lokomotif CC 200

Lokomotif CC 200 adalah lokomotif diesel elektrik pertama di Indonesia buatan pabrik General Electric tahun 1953. Dengan berat 96 ton, lokomotif ini dipesan oleh PJKA sebanyak 27 buah lokomotif. Saat ini, lokomotif CC 200 populasinya hanya tersisa 1 buah lokomotif saja yang masih hidup, yaitu lokomotif CC 200 15. Sementara 2 buah lokomotif lainnya yaitu CC 200 08 dan CC 200 09 sudah dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta dan sudah dinyatakan pensiun. Saat ini, lokomotif CC 200 15 dapat ditemui di Dipo Lokomotif Cirebon (CN). Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar 1750 HP dengan susunan gandar Co' 2 Co' yang artinya lokomotif memiliki 2 bogie penggerak yang masing-masing bogienya memiliki 3 gandar penggerak dengan motor traksi dan memiliki 1 bogie Idle seperti lokomotif BB 204.
Berikut data teknis Lokomotif CC 200 :


Dimensi: Lebar sepur (track gauge): 1.067 mm
Jarak antar alat perangkai: 17.070 mm
Lebar badan: 2.819 mm
Tinggi maksimum: 3.651 mm
Jarak gandar: 3.610 mm
Jarak antar pivot: 9.556 mm
Diameter roda penggerak: 908 mm
Tinggi alat perangkai: 760 mm


Berat: Berat kosong: 92 ton
Berat siap: 96 ton
Berat adhesi: 72 ton


Motor diesel: Tipe: ALCO 244E
Jenis: 4 langkah
Daya mesin: 1.750 HP
Daya ke generator/converter: 1.600 HP


Motor traksi/converter: Jumlah motor traksi: 6
Tipe motor: GE 761


Performansi: Kecepatan maksimum: 100 km/jam
Gaya tarik maksimum (adhesi): 15.120 kgf
Jari-jari lengkung terkecil: 140 m
Kapasitas: Bahan bakar: 1.900 lt
Minyak pelumas: 750 lt
Air pendingin: 900 lt
Pasir: 600 lt


Lain-lain: Sistem rem: udara tekan
Saat CC 200 masih berjaya
Lokomotif CC 200 05 saat asih hidup

Lokomotif Kereta Api

19 Jenis Lokomotif Kereta Api yang Digunakan di Indonesia

1. BB204.

Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1230HP,di Indonesia sejak 1981 dan kecepatan maksimumnya 60km/jam.
Lokomotif ini terdapat di Divisi Regional II SumBar yang relnya bergigi.

 2. CC202

lokomotif buatan General Motors Kanada ini merupakan lokomotif terberat di Indonesia yaitu 108 ton. Lokomotif ini mempunyai spesifikasi teknik dan karakteristik khusus untuk menarik kereta api barang. Lokomotif ini hanya terdapat di Sumatra Selatan untuk melayani kereta api pengangkut batu bara. Lokomotif ini berdaya mesin 2250HP.

 3. CC201

Lokomotif CC 201 adalah lokomotif buatan General Electric. Memiliki Daya Mesin 1950 HP.

 4. CC200

LOKOMOTIF CC 200 merupakan lokomotif diesel pertama yang dipesan pemerintah Indonesia dari General Electric Amerika Serikat awal 1950-an,dan memiliki tenaga 1750Hp

 5. D300

Lokomotif D 300 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1968.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 340HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 50 km/jam.

 6. D301


Lokomotif D 301 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1962. Lokomotif ini merupakan tipe kedua setelah D300.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 340 HP.

 7. BB306

Lokomotif BB 306 adalah lokomotif diesel hidrolik yang dipunyai oleh Dipo Kereta-kereta Besar di Jakarta Kota. Loko ini kerap digunakan untuk melangsir kereta penumpang yang akan diberangkatkan dari Stasiun Jakarta Kota (JAKK). Lokomotif ini sering digunakan pada tahun 80-an hingga 90-an, sejak datangnya era KRL, loko ini mulai terlupakan dan kebanyakan rusak termakan usia dan kurang suku cadang.

8. BB305 (Jenbach) 

Lokomotif BB 305 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Jenbacher, Austria. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1978.
Lokomotif ini hanya memiliki satu kabin masinis.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550 HP dan dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/jam.

 9. BB305 (CFD)

Lokomotif BB 305 adalah lokomotif diesel hidrolik generasi keenam yang dimiliki oleh PT Kereta Api. Lokomotif ini diproduksi di pabriknya CFD, Perancis. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1978.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta barang.

 10. BB304

Lokomotif BB 304 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1976. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1550 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 120 km/jam.

 11. BB303

Lokomotif BB 303 adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Henschell, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1973.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1010 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk dinasan kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 90 km/jam.

 12. BB301

adalah lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1964 sebanyak 10 buah.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1350 HP dengan berat lokomotif sebesar 52 ton. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 120 km/jam.

 13. BB300

Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 680 HP. Lokomotif ini biasa digunakan untuk langsir kereta penumpang ataupun kereta barang. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum yaitu 75 km/jam, buatan pabrik Fried Krupp, Jerman. Lokomotif ini mulai dinas sejak 1958.

 14. BB203

Lokomotif BB 203 buatan General Electric adalah lokomotif diesel elektrik tipe keempat (U18B) dengan transmisi daya DC – DC yang mulai beroperasi sejak tahun 1978.
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ dimana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), dimana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak.

 15. BB202

Lokomotif BB 202 buatan General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe ketiga dengan transmisi daya DC – DC yang mulai beroperasi sejak tahun 70-an. Lokomotif ini berebeda dengan lokomotif BB200 dan BB201 ataupun lokomotif diesel elektrik lain, lokomotif yang mempunyai satu kabin masinis ini tidak memiliki hidung.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1100 HP.

 16. BB201

Lokomotif BB 201 buatan General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe kedua dengan transmisi daya DC – DC yang sudah dioperasikan sejak tahun 1964.
Lokomotif ini berdaya 1425 HP.

 17. BB200

Lokomotif BB 200 buatan General Motors adalah lokomotif diesel elektrik tipe pertama dengan transmisi daya DC – DC yang sudah digunakan di Jawa sejak tahun 1957.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 950 HP dengan susunan gandar lokomotif ini adalah (A1A).Hal ini dibuat agar tekanan gandarnya rendah, karena berat lokomotif ini sebesar 75 ton.
Kecepatan maksimum 110km/jam.

 18. CC203

Lokomotif CC 203 buatan General Electric seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC201,yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis,serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbocharger sehingga dayanya 2150HP.

 19. CC204

Lokomotif CC 204 adalah salah satu jenis lokomotif yang dibuat khusus di Indonesia, yaitu hasil kerjasama antara PT General Electric Lokomotif Indonesia dan Industri Kereta Api Madiun (INKA). Lokomotif ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu CC204 produksi pertama yg bentuknya seperti CC201,dan CC204 produksi kedua yang bentuknya seperti CC203.

 

bukber di serang

paker lebaran
Team Anggota JSI




Posisi Tempat Duduk menghadap Depan, KA. Serayu 126 PSE - KAC

Naik Kereta Api Ekonomi Serayu, ini Tips nya. Naik Kereta Api menjadi salah satu alternatif perjalanan travelers yang menyenangkan, tid...