Kamis, 30 Mei 2019

Lokomotif CC203

Lokomotif CC 203 adalah lokomotif diesel elektrik milik PT Kereta Api Indonesia yang diproduksi oleh General Electric Transportation dan PT GE Lokomotif Indonesia dengan nomor model U20C. Menurut Ir. Hartono, A.S., M.M., dosen STTD Bekasi, dalam komentarnya di Majalah KA edisi Mei 2014, lokomotif ini adalah "lokomotif hasil pengembangan desain dari lokomotif CC 201" dari segi data teknis, namun pada bentuk kabin masinis ujung pendeknya yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.[1]
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie yang mempunyai tiga poros/gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 hp.

Lokomotif CC 203 37 (CC 203 01 07) di Stasiun Rewulu, 2018

Sejarah operasional CC 203:

Untuk menyambut peluncuran KA kelas Argo yang masih baru pada tahun 1995, Perumka (nama PT KAI saat itu) mendatangkan lokomotif ini, sebagai penerus dari CC 201 dan dikhususkan sebagai penarik kereta ekspres, langsung dari Amerika Serikat sebanyak 12 unit. Pada awal operasi tahun 1995, lokomotif CC 203 menjadi andalan untuk menarik KA penumpang kelas eksekutif full di Jawa.
Launching (peluncuran) perdana lokomotif CC 203 saat itu bersamaan dengan peresmian kereta api Argo Bromo dan Argo Gede di Stasiun Gambir, Jakarta. Jarang sekali CC 203 berdinas menarik KA ekonomi apalagi KA barang. Karena itu, alokasi persebaran lokomotif CC 203 hanya di depot lokomotif yang melayani KA-KA komersial/eksekutif argo/satwa. Depot lokomotif yang mendapat alokasi CC 203 yaitu Jatinegara, Bandung, Cirebon, Semarang Poncol, Yogyakarta, Sidotopo. Depot lokomotif Jember, Madiun dan Purwokerto mendapat alokasi dari ex depot lokomotif Sidotopo, Bandung dan Semarang Poncol meskipun jumlah lokomotif CC 203 yang ada di Jawa berjumlah 37 unit. Lokomotif ini juga merupakan lokomotif pertama buatan Indonesia (PT INKA bekerja sama dengan General Electric), karena lokomotif CC 203 13-41 diproduksi di pabrik PT INKA di Madiun.
Berbeda di Jawa, alokasi lokomotif CC 203 juga bisa dijumpai di wilayah operasional Divisi Regional 3 Sumatra Selatan, tepatnya di Subdivre 3.2 Tanjungkarang. Sebanyak 4 unit CC 203 yang beroperasi namun khusus untuk melayani dinasan KA pulp & kayu karena memang sarananya milik PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper (PT TEL). Namun saat ini CC 203 di Divre 3 kondisinya telah memprihatinkan dan terancam tidak bisa berdinas lagi (karena pada awal pengoperasiannya loko ini selalu diforsir), bahkan KA pulp PT TEL sekarang lebih sering ditarik lokomotif CC 204 atau CC 202 yang lebih handal untuk angkutan barang.
Hadirnya lokomotif CC 204 ternyata menggeser keberadaan CC 203 selama ini, sebagai penarik kereta ekspres. Namun, sejak dimutasinya semua lokomotif CC 204, peran CC 203 pun tergusur dengan lokomotif CC 206 yang memiliki dua kabin masinis. Maka, saat ini CC 203 hanya menarik kereta-kereta bisnis, campuran, dan ekonomi jarak jauh dan jarang menarik kereta eksekutif karena perannya telah tergantikan oleh CC 206.

CC 203 40 (CC 203 02 03) menarik kereta api Pasundan.

Mesin dan desain:

CC 203 menggunakan mesin yang sama dengan CC 201, yaitu GE 7FDL-8. Desain kabin yang aerodinamis dibuat di Goninan Locomotive Work (kini UGL Rail) di Australia dengan desain dari General Electric. Sekarang kabin juga dibuat di PT INKA untuk keperluan perbaikan dan restorasi.
Pada awalnya, lokomotif CC 203 yang diproduksi di PT INKA (CC 203 12-41) ini menggunakan AC di kabinnya namun akhirnya dihilangkan, karena membuat awak kabin kedinginan dan membuat rembesan air saat hujan.[2] Sejumlah foto-foto lawas CC 203 semasa menggunakan livery Departemen Perhubungan banyak yang memperlihatkan lokomotif yang masih dipasangi kotak AC tersebut.
Namun mulai tahun 2017, lokomotif CC 203 (dan juga lokomotif lain yang menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Yogyakarta) mulai dipasangi AC kembali, dengan CC 203 37 (CC 203 01 07) yang pertama kali dipasang AC. Menyusul setelah itu lokomotif CC 203 24 (CC 203 98 12), CC 203 20 (CC 203 98 08), dan CC 203 05 (CC 203 95 05), dan nantinya lokomotif lainnya.

 
CC 203 95 07 yang berdinas menarik KA Mutiara Timur masuk Stasiun Garahan.

 

Logo dan livery:

Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, dulu terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depan/shorthood-nya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Namun sekarang semua unit lokomotif ini menggunakan logo PT KAI terbaru sekaligus skema livery baru, tanpa menggunakan lagi logo tersebut. Untuk CC 203 31 - CC 203 34 menggunakan striping khas PT TEL sebagai pemilik lokomotif tersebut, yaitu hijau.  

CC 203 23 (CC 203 98 11) berdinas menarik kereta api Gajayana. 

 

Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari empat generasi, yaitu:
  • CC 203 generasi I (produksi 1995, nomor 01-12, buatan GE Transportation, Amerika Serikat)
  • CC 203 generasi II (produksi 1997-1998, nomor 13-30)
  • CC 203 generasi III (produksi 1999-2000, nomor 31-37)
  • CC 203 generasi IV (produksi 2000, nomor 38-41)
Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 unit di Jawa dan 4 unit di Lampung. Alokasinya saat ini adalah sebagai berikut.

 Depo Induk===============================Lokomotif========================

Jatinegara (JNG) CC 203 15 (CC 203 98 03), CC 203 16 (CC 203 98 04), CC 203 17 (CC 203 98 05), CC 203 18 (CC 203 98 06), CC 203 19 (CC 203 98 07), CC 203 20 (CC 203 98 08), CC 203 21 (CC 203 98 09), CC 203 22 (CC 203 98 10), CC 203 23 (CC 203 98 11)
Bandung (BD) CC 203 02 (CC 203 95 02), CC 203 03 (CC 203 95 03), CC 203 04 (CC 203 95 04), CC 203 05 (CC 203 95 05), CC 203 06 (CC 203 95 06)
Purwokerto (PWT) CC 203 07 (CC 203 95 07), CC 203 08 (CC 203 95 08), CC 203 09 (CC 203 95 09), CC 203 12 (CC 203 95 12), CC 203 13 (CC 203 98 01)
Madiun (MN) CC 203 11 (CC 203 95 11), CC 203 30 (CC 203 98 18), CC 203 35 (CC 203 01 05), CC 203 41 (CC 203 02 04)
Semarang Poncol (SMC) CC 203 28 (CC 203 98 16), CC 203 29 (CC 203 98 17)
Yogyakarta (YK) CC 203 01 (CC 203 95 01), CC 203 37 (CC 203 01 07)
Sidotopo (SDT) CC 203 10 (CC 203 95 10), CC 203 25 (CC 203 98 13), CC 203 26 (CC 203 98 14), CC 203 27 (CC 203 98 15), CC 203 36 (CC 203 01 06), CC 203 38 (CC 203 02 01), CC 203 39 (CC 203 02 02), CC 203 40 (CC 203 02 03).
Jember (JR) CC 203 14 (CC 203 98 02), CC 203 24 (CC 203 98 12)
Tanjung Karang (TNK), Lampung CC 203 31 (CC 203 01 01), CC 203 32 (CC 203 01 02), CC 203 33R (CC 203 01 03), CC 203 34 (CC 203 01 04)











































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posisi Tempat Duduk menghadap Depan, KA. Serayu 126 PSE - KAC

Naik Kereta Api Ekonomi Serayu, ini Tips nya. Naik Kereta Api menjadi salah satu alternatif perjalanan travelers yang menyenangkan, tid...