Lokomotif CC 203 adalah
lokomotif diesel elektrik milik
PT Kereta Api Indonesia yang diproduksi oleh
General Electric Transportation dan PT GE Lokomotif Indonesia dengan nomor model
U20C. Menurut Ir. Hartono, A.S., M.M., dosen
STTD Bekasi, dalam komentarnya di
Majalah KA edisi Mei 2014, lokomotif ini adalah "lokomotif hasil pengembangan desain dari
lokomotif CC 201"
dari segi data teknis, namun pada bentuk kabin masinis ujung pendeknya
yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi
penumpang liar.
[1]
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua
bogie yang mempunyai tiga poros/gandar penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC 203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat
Turbocharger sehingga dayanya mesinnya 2.150 hp.
Sejarah operasional CC 203:
Untuk menyambut peluncuran KA kelas Argo yang masih baru pada tahun 1995,
Perumka
(nama PT KAI saat itu) mendatangkan lokomotif ini, sebagai penerus dari
CC 201 dan dikhususkan sebagai penarik kereta ekspres, langsung dari
Amerika Serikat sebanyak 12 unit. Pada awal operasi tahun 1995, lokomotif CC 203 menjadi andalan untuk menarik KA penumpang
kelas eksekutif full di
Jawa.
Launching (peluncuran) perdana lokomotif CC 203 saat itu bersamaan dengan peresmian kereta api
Argo Bromo dan
Argo Gede di
Stasiun Gambir,
Jakarta. Jarang sekali CC 203 berdinas menarik
KA ekonomi apalagi
KA barang. Karena itu, alokasi persebaran lokomotif CC 203 hanya di
depot lokomotif
yang melayani KA-KA komersial/eksekutif argo/satwa. Depot lokomotif
yang mendapat alokasi CC 203 yaitu Jatinegara, Bandung, Cirebon,
Semarang Poncol, Yogyakarta, Sidotopo. Depot lokomotif Jember, Madiun
dan Purwokerto mendapat alokasi dari ex depot lokomotif Sidotopo,
Bandung dan Semarang Poncol meskipun jumlah lokomotif CC 203 yang ada di
Jawa berjumlah 37 unit. Lokomotif ini juga merupakan lokomotif pertama
buatan Indonesia (
PT INKA bekerja sama dengan General Electric), karena lokomotif CC 203 13-41 diproduksi di pabrik PT INKA di Madiun.
Berbeda di Jawa, alokasi lokomotif CC 203 juga bisa dijumpai di wilayah operasional
Divisi Regional 3 Sumatra Selatan, tepatnya di Subdivre 3.2 Tanjungkarang. Sebanyak 4 unit CC 203 yang beroperasi namun khusus untuk melayani dinasan KA
pulp & kayu karena memang sarananya milik PT Tanjung Enim Lestari
Pulp and Paper
(PT TEL). Namun saat ini CC 203 di Divre 3 kondisinya telah
memprihatinkan dan terancam tidak bisa berdinas lagi (karena pada awal
pengoperasiannya loko ini selalu diforsir), bahkan KA
pulp PT TEL sekarang lebih sering ditarik lokomotif CC 204 atau
CC 202 yang lebih handal untuk angkutan barang.
Hadirnya lokomotif
CC 204
ternyata menggeser keberadaan CC 203 selama ini, sebagai penarik kereta
ekspres. Namun, sejak dimutasinya semua lokomotif CC 204, peran CC 203
pun tergusur dengan lokomotif
CC 206
yang memiliki dua kabin masinis. Maka, saat ini CC 203 hanya menarik
kereta-kereta bisnis, campuran, dan ekonomi jarak jauh dan jarang
menarik kereta eksekutif karena perannya telah tergantikan oleh CC 206.
Mesin dan desain:
CC 203 menggunakan mesin yang sama dengan CC 201, yaitu GE 7FDL-8.
Desain kabin yang aerodinamis dibuat di Goninan Locomotive Work (kini
UGL Rail) di Australia dengan desain dari
General Electric. Sekarang kabin juga dibuat di
PT INKA untuk keperluan perbaikan dan restorasi.
Pada awalnya, lokomotif CC 203 yang diproduksi di PT INKA (CC 203
12-41) ini menggunakan AC di kabinnya namun akhirnya dihilangkan,
karena membuat awak kabin kedinginan dan membuat rembesan air saat
hujan.
[2]
Sejumlah foto-foto lawas CC 203 semasa menggunakan livery Departemen
Perhubungan banyak yang memperlihatkan lokomotif yang masih dipasangi
kotak AC tersebut.
Namun mulai tahun 2017, lokomotif CC 203 (dan juga lokomotif lain
yang menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Yogyakarta) mulai
dipasangi AC kembali, dengan CC 203 37 (CC 203 01 07) yang pertama kali
dipasang AC. Menyusul setelah itu lokomotif CC 203 24 (CC 203 98 12), CC
203 20 (CC 203 98 08), dan CC 203 05 (CC 203 95 05), dan nantinya
lokomotif lainnya.
Logo dan livery:
Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, dulu terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depan/shorthood-nya
yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab
pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric
sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian
Perhubungan. Namun sekarang semua unit lokomotif ini menggunakan logo PT KAI terbaru sekaligus skema livery
baru, tanpa menggunakan lagi logo tersebut. Untuk CC 203 31 - CC 203 34
menggunakan striping khas PT TEL sebagai pemilik lokomotif tersebut,
yaitu hijau.
Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari empat generasi, yaitu:
- CC 203 generasi I (produksi 1995, nomor 01-12, buatan GE Transportation, Amerika Serikat)
- CC 203 generasi II (produksi 1997-1998, nomor 13-30)
- CC 203 generasi III (produksi 1999-2000, nomor 31-37)
- CC 203 generasi IV (produksi 2000, nomor 38-41)
Sampai saat ini jumlahnya adalah 37 unit di Jawa dan 4 unit di
Lampung. Alokasinya saat ini adalah sebagai berikut.
Depo Induk===============================Lokomotif========================
Jatinegara (JNG) |
CC 203 15 (CC 203 98 03), CC 203 16 (CC 203 98 04), CC 203 17 (CC
203 98 05), CC 203 18 (CC 203 98 06), CC 203 19 (CC 203 98 07), CC 203
20 (CC 203 98 08), CC 203 21 (CC 203 98 09), CC 203 22 (CC 203 98 10),
CC 203 23 (CC 203 98 11)
|
Bandung (BD) |
CC 203 02 (CC 203 95 02), CC 203 03 (CC 203 95 03), CC 203 04 (CC 203 95 04), CC 203 05 (CC 203 95 05), CC 203 06 (CC 203 95 06)
|
Purwokerto (PWT) |
CC 203 07 (CC 203 95 07), CC 203 08 (CC 203 95 08), CC 203 09 (CC 203 95 09), CC 203 12 (CC 203 95 12), CC 203 13 (CC 203 98 01)
|
Madiun (MN) |
CC 203 11 (CC 203 95 11), CC 203 30 (CC 203 98 18), CC 203 35 (CC 203 01 05), CC 203 41 (CC 203 02 04)
|
Semarang Poncol (SMC) |
CC 203 28 (CC 203 98 16), CC 203 29 (CC 203 98 17)
|
Yogyakarta (YK) |
CC 203 01 (CC 203 95 01), CC 203 37 (CC 203 01 07)
|
Sidotopo (SDT) |
CC 203 10 (CC 203 95 10), CC 203 25 (CC 203 98 13), CC 203 26 (CC
203 98 14), CC 203 27 (CC 203 98 15), CC 203 36 (CC 203 01 06), CC 203
38 (CC 203 02 01), CC 203 39 (CC 203 02 02), CC 203 40 (CC 203 02 03).
|
Jember (JR) |
CC 203 14 (CC 203 98 02), CC 203 24 (CC 203 98 12)
|
Tanjung Karang (TNK), Lampung
|
CC 203 31 (CC 203 01 01), CC 203 32 (CC 203 01 02), CC 203 33R (CC 203 01 03), CC 203 34 (CC 203 01 04)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|